Reasons
to Stay Alive: Sebuah Pelajaran tentang Sabar, Syukur, dan Ikhtiar dalam
Melawan Depresi
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan ini, tantangan kesehatan
mental menjadi kenyataan yang tak bisa diabaikan. Reasons to Stay Alive,
karya Matt Haig, adalah sebuah memoar yang mengisahkan perjuangan nyata penulis
melawan depresi dan kecemasan. Ia berbagi kisah jatuh bangunnya, dari saat
tergelap hingga menemukan kembali cahaya kehidupan.
Sebagai seorang Muslim , saya melihat buku ini bukan hanya sebagai kisah
inspiratif, tetapi juga sebagai cermin nilai-nilai Islam yang luhur: sabar,
syukur, ikhtiar, dan tawakal. Inilah pelajaran penting yang bisa kita renungkan
dari pengalaman Matt Haig dalam perspektif keimanan:
1. Jujur pada Diri Sendiri: Jalan
Awal Menuju Kesembuhan
Matt Haig berbicara dengan kejujuran yang menyentuh hati tentang rasa
takut, putus asa, dan keinginannya untuk mengakhiri hidup. Ia tidak menutupi
luka batinnya. Dalam Islam, kejujuran adalah fondasi penting, termasuk
kejujuran kepada diri sendiri. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan
membawa ke surga."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Mengakui bahwa kita sedang berjuang bukanlah tanda kelemahan, tetapi
keberanian. Seperti Haig, setiap Muslim juga diajarkan untuk mengakui kelemahan
di hadapan Allah ﷻ, lalu memohon pertolongan-Nya dengan rendah hati.
2. Menyederhanakan Hidup dan
Menghargai Hal-Hal Kecil
Buku ini mengajarkan kita untuk menemukan makna dalam momen sederhana berjalan kaki, menikmati sinar matahari,
mendengar suara hujan. Dalam Islam, ini selaras dengan ajaran untuk bersyukur
atas nikmat sekecil apapun. Allah ﷻ berfirman:
"Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu."
(QS. Ibrahim: 7)
Dalam kondisi terpuruk, syukur bisa menjadi obat yang sangat ampuh.
Seperti yang sering dikatakan para ulama, "Siapa yang tidak pandai
bersyukur dalam keadaan kecil, maka sulit baginya bersyukur dalam keadaan
besar."
3. Sabar dalam Ujian: Kunci
Bertahan dalam Badai Depresi
Dalam babak-babak hidupnya, Matt Haig menggambarkan perjuangan panjang
yang tidak selalu instan. Ini sejalan dengan sabar — salah satu konsep paling
mulia dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Semua urusannya adalah
kebaikan baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur dan itu baik
baginya. Jika ia tertimpa musibah, ia bersabar dan itu baik baginya."
(HR. Muslim)
Depresi bukanlah hukuman. Dalam Islam, ujian adalah tanda cinta Allah ﷻ
kepada hamba-Nya, agar kita naik derajat dan kembali lebih kuat.
4. Mencari Pertolongan dan
Menguatkan Ikhtiar
Matt Haig menunjukkan bahwa pulih dari depresi bukan hanya soal
keinginan, tetapi juga tindakan kecil: olahraga, berbicara dengan orang yang
dipercaya, menjaga pola hidup sehat. Ini mengingatkan kita akan konsep ikhtiar
dalam Islam: berusaha sekuat tenaga, lalu bertawakal.
Allah ﷻ berfirman:
"Dan carilah (kebahagiaan) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu melupakan bagianmu di
dunia..."
(QS. Al-Qashash: 77)
Ikhtiar adalah bentuk nyata dari rasa tawakal kita kita percaya pada
Allah, tetapi kita tetap berusaha memperbaiki diri.
5. Memberi Harapan kepada Orang
Lain: Sedekah Terindah
Dengan berbagi kisahnya, Matt Haig menjadi sumber harapan bagi banyak
orang. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia
lain."
(HR. Ahmad)
Dalam Islam, membantu orang lain keluar dari kesedihan adalah bentuk
sedekah yang agung. Kata-kata yang menguatkan, mendengarkan dengan empati, atau
sekadar hadir, bisa menjadi “pelampung” bagi orang yang hampir tenggelam dalam
keputusasaan.
Penutup: Hidup adalah Anugerah,
Bukan Beban
Reasons to Stay Alive mengingatkan kita bahwa hidup betapapun beratnya tetaplah anugerah. Kita tidak sendirian dalam pergulatan
ini. Allah ﷻ berfirman:
"Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah: 6)
Membaca kisah Matt Haig seperti mendengarkan seorang teman yang berbisik
lembut, "Kamu bisa melalui ini. Bertahanlah."
Sebagai Muslim, kita memperkuat bisikan itu dengan dzikir, doa, sabar, syukur,
dan ikhtiar yang sungguh-sungguh, sambil yakin bahwa pertolongan Allah itu
lebih dekat dari yang kita kira.
Karena sesungguhnya, alasan untuk tetap hidup adalah bukti bahwa setiap
helaan napas kita masih penuh dengan rahmat dan peluang untuk menjadi lebih
dekat kepada-Nya.