Teks Berjalan

Selamat Datang di Blog abuyasin.com Selamat Datang di Blog abuyasin.com

Jumat, 11 April 2025

Mengapa Membaca Tetap Bermakna Meski Banyak yang Dilupakan



Pernahkah Anda merasa sia-sia setelah membaca banyak buku, namun tak banyak yang tersimpan di ingatan? Jika iya, Anda tidak sendiri. Pertanyaan ini pernah diajukan seorang siswa kepada gurunya: “Apa gunanya membaca, jika saya melupakan sebagian besar isinya?”

Sang Guru tidak menjawab saat itu. Tapi beberapa hari kemudian, pelajaran yang sangat dalam diberikan melalui cara yang tidak biasa.

Ketika keduanya duduk di tepi sungai, Sang Guru meminta muridnya untuk mengambil air dengan menggunakan sebuah saringan tua yang kotor. Murid itu bingung, bahkan nyaris menganggap permintaan itu sebagai lelucon. Tapi ia menuruti.

Berkali-kali ia mencoba membawa air dengan saringan itu, tapi tak setetes pun yang bisa sampai ke tangan sang Guru. Air selalu mengalir keluar dari lubang-lubangnya. Setelah puluhan kali gagal, ia akhirnya menyerah dan berkata, “Saya gagal, Guru. Itu tidak mungkin.”

Namun Sang Guru tersenyum. Ia menunjuk saringan yang kini tampak bersih dan berkilau. “Kamu tidak gagal. Kamu telah membersihkannya. Air yang mengalir telah membasuh semua kotorannya.”

Kemudian, Sang Guru menjelaskan:

“Begitu juga dengan membaca buku. Kamu mungkin melupakan sebagian besar isinya. Namun, buku-buku itu seperti air yang mengalir melalui pikiranmu membersihkannya, menyegarkannya, bahkan menyucikannya.”

Membaca Bukan Sekadar Menghafal, Tapi Mengubah Diri

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, banyak yang menganggap membaca sebagai kegiatan yang membuang waktu jika tidak menghasilkan hafalan atau langsung membawa keuntungan. Tapi seperti kisah di atas, membaca adalah proses yang bekerja secara perlahan namun dalam.

Setiap halaman yang Anda baca bahkan jika kelak terlupakan menyentuh bagian dari jiwa Anda. Ia membentuk cara berpikir, memperhalus perasaan, menajamkan intuisi, dan membangun karakter Anda sedikit demi sedikit. Layaknya air yang terus mengalir, ia membersihkan pikiran dari prasangka, kejumudan, dan kebodohan.

Buku adalah Teman yang Tidak Memaksa, Tapi Mengubah

Buku tidak pernah memaksa Anda berubah. Tapi mereka meninggalkan jejak. Entah Anda membaca sejarah, sastra, filsafat, motivasi, atau agama, semuanya memberi Anda warna baru. Buku tidak hadir untuk dihafalkan seluruhnya, tapi untuk ditinggali untuk menyatu dengan cara Anda berpikir dan merasa.

Bacalah Meski Lupa

Jangan khawatir jika Anda tidak mengingat semuanya. Teruslah membaca. Seperti tubuh yang tidak mengingat seluruh makanan yang dimakan, namun tetap hidup dan bertumbuh, demikian pula pikiran dan jiwa Anda yang diberi makan lewat buku-buku.

Buku adalah sungai pengetahuan. Biarkan diri Anda menjadi saringan yang terus dibasuh, terus dibersihkan, dan terus disegarkan.

 

Ayo Membaca, Meski Lupa, Agar Tak Pernah Sama

Setiap buku yang Anda baca mengubah Anda, bahkan tanpa Anda sadari. Maka teruslah membaca. Jadilah saringan yang dibersihkan oleh sungai-sungai ilmu, hingga suatu hari, Anda menjadi pribadi yang lebih jernih, tajam, dan dalam.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar