Ramadhan adalah bulan yang dinantikan oleh setiap
Muslim. Ia bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga momentum penyucian jiwa dan
penguatan spiritual. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 183:
"Wahai orang-orang yang beriman .
Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa."
Sebagai bentuk persiapan, para ulama mengajarkan
konsep tarhib Ramadhan yaitu
menyambut bulan suci dengan penuh kegembiraan, kesiapan hati, dan kebersihan
jiwa. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa manusia sering kali lebih memperhatikan
jasadnya daripada ruhnya, padahal hakikat kebahagiaan terletak pada penyucian
jiwa. Allah berfirman dalam QS.
Asy-Syams: 9-10:
"Sungguh beruntung orang yang menyucikan
(jiwanya), dan sungguh merugi orang yang mengotorinya."
1. Setiap Hari adalah Ujian
antara Ketaatan dan Kedurhakaan
Manusia setiap harinya dihadapkan pada pilihan
antara ketaatan dan kedurhakaan. Allah telah mengilhamkan dalam diri manusia
potensi untuk bertakwa atau berbuat dosa. Oleh karena itu, dalam rangka
menyambut Ramadhan, setiap Muslim harus memperbanyak muhasabah diri dan
memperbaiki niat agar lebih condong kepada kebaikan.
2. Hikmah Puasa Menurut
Ahmad Ali Al-Jurjawi
Ahmad Ali Al-Jurjawi dalam kitab Hikmatut
Tasyri’ wa Falsafatuhu menjelaskan beberapa hikmah puasa yang menjadi dasar
persiapan menuju Ramadhan:
- Menyucikan jiwa dan mengendalikan hawa nafsu: Puasa bukan sekadar
menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari amarah, hawa nafsu,
dan sifat buruk lainnya.
- Menumbuhkan empati dan solidaritas sosial: Dengan merasakan
lapar, seorang Muslim menjadi lebih peka terhadap penderitaan kaum fakir
miskin.
- Melatih disiplin dan kepatuhan kepada Allah: Puasa mengajarkan
kepatuhan terhadap waktu sahur, berbuka, serta larangan dan perintah Allah
lainnya.
- Meningkatkan kesehatan fisik dan mental: Puasa membantu tubuh
membersihkan racun dan menyehatkan pencernaan, sekaligus menguatkan mental
dalam menghadapi cobaan.
- Meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan
diri kepada Allah: Momentum Ramadhan harus digunakan untuk
memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, serta memperbaiki akhlak dan
hubungan dengan sesama.
3. Membersihkan Jiwa
Sebelum Memasuki Ramadhan
Agar Ramadhan menjadi lebih bermakna, diperlukan
persiapan ruhani. Imam Al-Ghazali mengingatkan bahwa kebanyakan manusia lebih
memperhatikan jasadnya daripada ruhnya. Padahal, hakikat kebahagiaan terletak
pada kebersihan hati dan ketakwaan kepada Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ketahuilah bahwa dalam tubuh ada
segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak,
maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah
hati." (HR. Bukhari & Muslim)
Oleh karena itu, persiapan terbaik menyambut
Ramadhan adalah dengan:
- Memperbanyak
istighfar dan taubat.
- Membersihkan
hati dari iri, dengki, dan kebencian.
- Menghidupkan
kembali semangat ibadah sebelum Ramadhan tiba.
- Menjalin
silaturahmi dan meminta maaf kepada sesama.
4. Tarhib Ramadhan:
Menyambut dengan Gembira dan Penuh Harap
Rasulullah ﷺ dan para sahabat sangat bergembira
dalam menyambut Ramadhan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi
ﷺ bersabda:
"Telah datang kepada kalian bulan yang
penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu
surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu..." (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Dengan memahami keutamaan ini, seyogyanya kita
menyambut Ramadhan dengan penuh rasa syukur dan harapan agar dapat meraih
keberkahan, ampunan, dan ketakwaan yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Tarhib Ramadhan bukan hanya sekadar perayaan
menyambut bulan suci, tetapi juga momentum untuk menyucikan jiwa, memperbaiki ibadah, dan memperkuat hubungan dengan Allah
dan sesama manusia. Sebagaimana yang diajarkan oleh para ulama,
kebersihan hati dan kesungguhan dalam beribadah akan membawa keberuntungan
sejati di dunia dan akhirat.
Marilah kita mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya, agar Ramadhan kali ini menjadi bulan yang penuh makna dan
membawa perubahan besar dalam kehidupan kita. Semoga Allah memberikan kita umur
panjang, kesehatan, dan kekuatan untuk menjalani ibadah Ramadhan dengan
sebaik-baiknya. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar