Angela Duckworth, seorang psikolog dan peneliti di University of Pennsylvania, mendefinisikan grit sebagai semangat dan ketekunan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Grit merupakan salah satu bagian dari kepribadian yang lebih tinggi dan faktor yang dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan.
Berikut beberapa hal yang dapat dipelajari dari konsep grit:
- Grit berbeda dengan bakat atau kecerdasan. Seseorang yang berbakat, tetapi tidak memiliki grit, mungkin tidak dapat mengembangkan bakatnya secara maksimal.
- Orang yang memiliki grit akan terus berusaha, bahkan ketika menghadapi hambatan, kegagalan, atau rasa bosan.
- Grit merupakan prediktor kuat keberhasilan seseorang.
- Grit dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena menunjukkan bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan.
- Grit dapat berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan.
- Grit dapat membantu seseorang menemukan makna dan tujuan dalam upaya mereka.
Konsep bahwa faktor kesuksesan bukan hanya kecerdasan sosial, tampilan menarik, kesehatan, atau IQ, tetapi lebih dipengaruhi oleh ketekunan (grit), dikemukakan oleh Angela Duckworth, seorang psikolog terkenal dan penulis buku Grit: The Power of Passion and Perseverance. Duckworth mendefinisikan grit sebagai kombinasi dari passion (gairah) dan perseverance (ketekunan) dalam mengejar tujuan jangka panjang.
Konsep Grit oleh Angela Duckworth
Angela Duckworth mengungkapkan bahwa:
- IQ atau bakat saja tidak cukup: Banyak orang berbakat yang tidak berhasil karena kurangnya usaha jangka panjang.
- Ketekunan lebih penting: Mereka yang tekun, berfokus, dan terus berusaha menghadapi tantangan cenderung lebih berhasil daripada mereka yang hanya mengandalkan kecerdasan.
- Kegagalan bukan akhir: Orang dengan grit tidak mudah menyerah. Mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan pengembangan diri.
Penelitian Duckworth
Angela Duckworth mempelajari berbagai individu, termasuk:
- Siswa akademis di sekolah-sekolah elit.
- Tentara baru di akademi militer Amerika Serikat.
- Atlet dan pengusaha sukses.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ketekunan dan gairah terhadap tujuan jangka panjang lebih berperan dalam menentukan kesuksesan dibandingkan faktor lain seperti IQ, penampilan fisik, atau latar belakang ekonomi.
Ciri-ciri Orang yang Memiliki Grit
- Berorientasi pada tujuan jangka panjang: Tidak mudah tergoda oleh hasil instan.
- Tidak takut menghadapi tantangan: Terus berusaha meskipun gagal berkali-kali.
- Konsistensi: Terus bekerja keras dalam waktu lama meskipun tantangan datang.
- Passion dan gairah: Memiliki kecintaan yang mendalam terhadap apa yang mereka lakukan.
Kutipan Angela Duckworth
Duckworth pernah mengatakan:
"Grit is passion and perseverance for very long-term goals. Grit is having stamina. Grit is sticking with your future, day in, day out, not just for the week, not just for the month, but for years."
"Grit adalah gairah dan ketekunan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Grit adalah memiliki stamina. Grit berarti berpegang teguh pada masa depanmu, hari demi hari, bukan hanya selama seminggu, bukan hanya selama sebulan, tetapi selama bertahun-tahun."
Contoh Aplikasi Konsep Grit
- Thomas Edison: Tidak menyerah meski gagal berulang kali dalam menciptakan bola lampu.
- Michael Jordan: Melatih kemampuan bermain basket secara konsisten meskipun pernah ditolak dalam tim sekolah.
- Penulis terkenal seperti J.K. Rowling: Tetap gigih mengirimkan naskah Harry Potter meskipun ditolak berkali-kali oleh penerbit.
Kesimpulannya, menurut Angela Duckworth, kesuksesan tidak hanya bergantung pada kecerdasan, bakat, atau faktor eksternal lainnya. Ketekunan (grit) adalah kunci utama dalam mencapai tujuan jangka panjang. tujuan jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar