Dalam kehidupan sehari-hari,
sering kita temui fenomena di mana seseorang yang memiliki ilmu tinggi justru
kehilangan kepekaan terhadap adab. Mereka yang semestinya menjadi teladan dalam
sikap dan tutur kata terkadang tergelincir ke dalam sikap arogan atau
merendahkan orang lain, terutama mereka yang dianggap "lebih rendah"
dalam hal status sosial atau ekonomi. Fenomena ini menjadi pengingat pentingnya
keseimbangan antara ilmu dan adab, sebagaimana diajarkan dalam agama dan tradisi kita.
Ilmu Tanpa Adab: Sebuah Peringatan
Orang yang berilmu sering kali
memiliki kemampuan berbicara yang lebih luas, pengaruh yang besar, atau
kedudukan yang tinggi. Namun, jika ilmu tidak diiringi dengan adab, maka ilmu
tersebut bisa menjadi bumerang yang
merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"...Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
(QS. Luqman: 18)
Ayat ini
memperingatkan bahwa kesombongan, termasuk dalam bentuk merendahkan orang lain,
adalah sikap yang dibenci oleh Allah, sekalipun pelakunya memiliki ilmu.
Tanda-tanda Kesombongan Orang Berilmu
1.
Merendahkan
Profesi Sederhana
Orang
yang sombong cenderung memandang rendah pekerjaan-pekerjaan yang dianggap
kurang bergengsi. Padahal, setiap profesi memiliki perannya masing-masing dalam
masyarakat. Dalam Islam, Rasulullah SAW menghormati semua orang, baik kaya
maupun miskin, pejabat maupun rakyat biasa.
2.
Menggunakan
Ilmu untuk Mengunggulkan Diri
Mereka
yang berilmu terkadang tergoda untuk menunjukkan kelebihannya dengan cara yang
tidak bijaksana, misalnya melalui ucapan yang menyakitkan hati atau candaan
yang tidak sensitif.
3.
Tidak
Mau Dikritik
Orang berilmu yang sombong cenderung sulit menerima masukan atau kritik. Mereka
merasa bahwa status ilmunya membuat mereka kebal dari kesalahan.
4.
Melupakan
Hikmah dalam Penyampaian
Dalam berdakwah atau berbicara, penting untuk memperhatikan konteks dan
perasaan audiens. Tanpa hikmah, ilmu yang disampaikan justru bisa melukai hati
orang lain.
Mengapa Adab Lebih Penting dari Ilmu?
Para ulama terdahulu sering menekankan pentingnya adab sebelum ilmu. Hal ini
karena adab adalah fondasi yang menjaga seseorang tetap rendah hati meski telah
memiliki pengetahuan yang luas. Imam Malik pernah berkata:
"Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu."
Adab tidak hanya menjaga keharmonisan hubungan sosial tetapi juga
menunjukkan nilai keimanan seseorang. Ilmu tanpa adab ibarat pohon besar tanpa
buah: tampak gagah tetapi tidak memberikan manfaat.
Bahaya Kesombongan Ilmu
1.
Kehilangan
Keberkahan
Ilmu
yang disertai kesombongan akan kehilangan keberkahannya. Sebaliknya, ilmu yang
diiringi adab dan keikhlasan akan memberikan manfaat yang luas.
2.
Merusak
Reputasi
Orang
yang dikenal berilmu tetapi tidak memiliki adab akan kehilangan kepercayaan
dari orang lain. Masyarakat lebih menghargai kepribadian yang rendah hati
daripada hanya sekadar titel atau pengetahuan.
3. Mendapatkan Murka Allah
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan masuk surga seseorang yang
di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi." (HR.
Muslim)
Pelajaran untuk Kita Semua
Kesombongan sering kali tidak
disadari, terutama oleh orang-orang yang merasa lebih unggul dalam ilmu atau
status sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk selalu
mengevaluasi diri:
- Rendah Hati Adalah Kunci: Orang yang benar-benar berilmu akan menunjukkan kerendahan hati
karena menyadari bahwa ilmu yang dimiliki hanyalah setetes dari samudra
ilmu Allah.
- Hormati Semua Orang: Tidak peduli apa profesi atau status sosial mereka, semua orang
memiliki hak untuk dihormati.
- Gunakan Ilmu untuk Kebaikan: Jadikan ilmu sebagai alat untuk membangun, bukan merendahkan.
Penutup
Sebagai manusia, kita harus
menyadari bahwa ilmu dan adab adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Ilmu tanpa adab akan menjadi sia-sia, sementara adab tanpa ilmu
akan kehilangan arah. Mari jadikan adab sebagai fondasi, agar ilmu yang kita miliki
memberikan manfaat, bukan malah menimbulkan kerugian bagi diri sendiri maupun
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar