Teks Berjalan

Selamat Datang di Blog abuyasin.com Selamat Datang di Blog abuyasin.com

Rabu, 04 Desember 2024

Ketika Ilmu Menggeser Adab: Refleksi atas Kesombongan Orang Berilmu

 



Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita temui fenomena di mana seseorang yang memiliki ilmu tinggi justru kehilangan kepekaan terhadap adab. Mereka yang semestinya menjadi teladan dalam sikap dan tutur kata terkadang tergelincir ke dalam sikap arogan atau merendahkan orang lain, terutama mereka yang dianggap "lebih rendah" dalam hal status sosial atau ekonomi. Fenomena ini menjadi pengingat pentingnya keseimbangan antara ilmu dan adab, sebagaimana diajarkan dalam agama dan tradisi kita.

Ilmu Tanpa Adab: Sebuah Peringatan

Orang yang berilmu sering kali memiliki kemampuan berbicara yang lebih luas, pengaruh yang besar, atau kedudukan yang tinggi. Namun, jika ilmu tidak diiringi dengan adab, maka ilmu tersebut bisa menjadi bumerang yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"...Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman: 18)

Ayat ini memperingatkan bahwa kesombongan, termasuk dalam bentuk merendahkan orang lain, adalah sikap yang dibenci oleh Allah, sekalipun pelakunya memiliki ilmu.

Tanda-tanda Kesombongan Orang Berilmu

1.      Merendahkan Profesi Sederhana
Orang yang sombong cenderung memandang rendah pekerjaan-pekerjaan yang dianggap kurang bergengsi. Padahal, setiap profesi memiliki perannya masing-masing dalam masyarakat. Dalam Islam, Rasulullah SAW menghormati semua orang, baik kaya maupun miskin, pejabat maupun rakyat biasa.

2.      Menggunakan Ilmu untuk Mengunggulkan Diri
Mereka yang berilmu terkadang tergoda untuk menunjukkan kelebihannya dengan cara yang tidak bijaksana, misalnya melalui ucapan yang menyakitkan hati atau candaan yang tidak sensitif.

3.      Tidak Mau Dikritik
Orang berilmu yang sombong cenderung sulit menerima masukan atau kritik. Mereka merasa bahwa status ilmunya membuat mereka kebal dari kesalahan.

4.      Melupakan Hikmah dalam Penyampaian
Dalam berdakwah atau berbicara, penting untuk memperhatikan konteks dan perasaan audiens. Tanpa hikmah, ilmu yang disampaikan justru bisa melukai hati orang lain.

Mengapa Adab Lebih Penting dari Ilmu?

Para ulama terdahulu sering menekankan pentingnya adab sebelum ilmu. Hal ini karena adab adalah fondasi yang menjaga seseorang tetap rendah hati meski telah memiliki pengetahuan yang luas. Imam Malik pernah berkata:

"Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu."

Adab tidak hanya menjaga keharmonisan hubungan sosial tetapi juga menunjukkan nilai keimanan seseorang. Ilmu tanpa adab ibarat pohon besar tanpa buah: tampak gagah tetapi tidak memberikan manfaat.

Bahaya Kesombongan Ilmu

1.      Kehilangan Keberkahan
Ilmu yang disertai kesombongan akan kehilangan keberkahannya. Sebaliknya, ilmu yang diiringi adab dan keikhlasan akan memberikan manfaat yang luas.

2.      Merusak Reputasi
Orang yang dikenal berilmu tetapi tidak memiliki adab akan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Masyarakat lebih menghargai kepribadian yang rendah hati daripada hanya sekadar titel atau pengetahuan.

3.      Mendapatkan Murka Allah
Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi." (HR. Muslim)

Pelajaran untuk Kita Semua

Kesombongan sering kali tidak disadari, terutama oleh orang-orang yang merasa lebih unggul dalam ilmu atau status sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk selalu mengevaluasi diri:

  • Rendah Hati Adalah Kunci: Orang yang benar-benar berilmu akan menunjukkan kerendahan hati karena menyadari bahwa ilmu yang dimiliki hanyalah setetes dari samudra ilmu Allah.
  • Hormati Semua Orang: Tidak peduli apa profesi atau status sosial mereka, semua orang memiliki hak untuk dihormati.
  • Gunakan Ilmu untuk Kebaikan: Jadikan ilmu sebagai alat untuk membangun, bukan merendahkan.

Penutup

Sebagai manusia, kita harus menyadari bahwa ilmu dan adab adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu tanpa adab akan menjadi sia-sia, sementara adab tanpa ilmu akan kehilangan arah. Mari jadikan adab sebagai fondasi, agar ilmu yang kita miliki memberikan manfaat, bukan malah menimbulkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar