Hidayah merupakan salah satu anugerah terbesar dari
Allah Ta’ala yang diberikan kepada manusia. Tanpa hidayah, seseorang tidak akan
mampu mengenali kebenaran, memahami tujuan hidupnya, atau menjalani kehidupan
sesuai dengan petunjuk-Nya. Oleh karena itu, mendapatkan hidayah harus menjadi
prioritas utama dalam kehidupan seorang Muslim.
Hidayah bukan hanya sekadar petunjuk dalam hal
ibadah, tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam
berpikir, bertindak, maupun bersikap. Dengan hidayah, seseorang dapat menjalani
hidup dengan penuh makna, mendapatkan kebahagiaan sejati, dan mencapai
keselamatan di dunia serta akhirat.
Allah Ta’ala berfirman:
“Barang siapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan
dunia dan akhirat); dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah
orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat).” (QS Al-A’raaf: 178).
Ayat ini menegaskan bahwa hidayah adalah kunci
utama bagi kehidupan yang sukses dan penuh berkah. Tanpa hidayah, manusia akan
terombang-ambing dalam kebingungan dan kesesatan.
Makna Hidayah dalam Islam
Secara bahasa, hidayah berasal dari kata huda,
yang berarti petunjuk atau bimbingan. Dalam Islam, hidayah memiliki makna lebih
luas, yaitu petunjuk dari Allah yang mengantarkan manusia kepada jalan yang
benar. Hidayah terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Hidayah Al-Khalq (Hidayah Penciptaan):
Petunjuk yang diberikan kepada semua makhluk agar bisa bertahan hidup dan
beradaptasi dengan lingkungan.
- Hidayah Al-Hawas (Hidayah Indrawi):
Petunjuk yang diberikan dalam bentuk insting dan naluri, seperti kemampuan
bayi untuk mencari sumber makanan sejak lahir.
- Hidayah Al-‘Aql (Hidayah Akal):
Petunjuk yang diberikan dalam bentuk akal, sehingga manusia bisa
membedakan yang benar dan salah.
- Hidayah Ad-Din (Hidayah Agama):
Petunjuk berupa wahyu yang membimbing manusia untuk mengikuti jalan Islam.
- Hidayah At-Taufiq (Hidayah Bimbingan dan
Pertolongan): Petunjuk yang khusus diberikan kepada orang-orang
yang dikehendaki oleh Allah, sehingga mereka bisa menerima Islam dengan
hati yang lapang.
Hidayah terakhir ini adalah bentuk hidayah yang paling berharga, karena
hanya mereka yang mendapatkannya yang akan mampu menjalankan kehidupan sesuai
dengan syariat Islam secara menyeluruh.
Urgensi Hidayah dalam Kehidupan
Seorang Muslim
Hidayah bukan sekadar keinginan, tetapi merupakan
kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia. Tanpa hidayah, seseorang tidak
akan menemukan tujuan hidupnya yang hakiki. Oleh karena itu, setiap Muslim
dianjurkan untuk selalu memohon hidayah dalam setiap shalatnya melalui doa
dalam surat Al-Fatihah:
“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS Al-Fatihah: 6)
Beberapa alasan mengapa hidayah sangat penting dalam kehidupan seorang
Muslim adalah:
- Menjadi Sumber Keselamatan Dunia dan Akhirat
Hidayah membawa seseorang kepada kehidupan yang penuh berkah di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat. - Menghindarkan dari Kesesatan
Tanpa hidayah, manusia mudah terjebak dalam hawa nafsu dan godaan dunia yang menyesatkan. - Menjaga Keimanan dan Ketakwaan
Dengan hidayah, seseorang dapat menjaga keistiqamahan dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. - Membantu dalam Mengambil Keputusan yang Benar
Hidayah memberikan petunjuk dalam memilih jalan hidup yang sesuai dengan syariat Islam.
Menjemput Hidayah dengan Ilmu dan
Amal
Salah satu cara utama untuk mendapatkan hidayah
adalah dengan menuntut ilmu. Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan menuju
kebenaran. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang menempuh suatu
jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju
surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Kesadaran akan pentingnya ilmu ini dapat kita lihat
dari antusiasme warga Tanjungsari, Gunungkidul, yang berbondong-bondong
menghadiri kajian Ahad pagi bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Kajian
seperti ini menjadi salah satu jalan untuk memperoleh pemahaman agama yang
lebih baik dan meningkatkan keimanan kepada Allah Ta’ala.
Pemandangan yang terekam dalam video kajian
tersebut menjadi bukti bahwa ilmu dan keimanan harus terus dijaga dan
diperjuangkan. Kesungguhan masyarakat dalam menghadiri majelis ilmu menunjukkan
bahwa hidayah tidak datang begitu saja, tetapi harus dijemput dengan usaha yang
nyata.
Selain menuntut ilmu, beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk
meraih hidayah adalah:
- Banyak Berdoa
Memohon hidayah kepada Allah Ta’ala dengan sungguh-sungguh, seperti dalam doa: “Ya Allah, tunjukilah aku kepada jalan yang lurus.” - Bersungguh-sungguh dalam Ibadah
Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan khusyuk akan mendekatkan seseorang kepada hidayah. - Menjaga Hati dari Kemaksiatan
Hati yang bersih lebih mudah menerima hidayah dibandingkan hati yang dipenuhi dosa. - Mencari Lingkungan yang Baik
Bergaul dengan orang-orang saleh akan membantu dalam mempertahankan dan meningkatkan keimanan.
Berlomba-lomba dalam Kebaikan di Bulan Penuh Berkah
Di bulan yang penuh berkah ini, kita dianjurkan untuk meningkatkan amal
ibadah dan kebaikan. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah berbagi
kebahagiaan dengan saudara-saudara kita yang berpuasa. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala
seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa
sedikit pun.” (HR. Tirmidzi, no. 807; Ibnu Majah, no. 1746)
Memberi makan kepada orang yang berpuasa bukan hanya bentuk kepedulian
sosial, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
Ta’ala. Selain itu, amalan ini menjadi salah satu wujud syukur atas nikmat yang
telah diberikan oleh-Nya.
Beberapa bentuk kebaikan lain yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan:
- Memperbanyak Sedekah
Sedekah di bulan Ramadhan memiliki pahala yang berlipat ganda. - Membantu Sesama yang Membutuhkan
Menyediakan makanan berbuka bagi fakir miskin atau mereka yang membutuhkan. - Menjaga Lisan dan Perbuatan
Menghindari ghibah, fitnah, dan ucapan yang tidak bermanfaat. - Meningkatkan Kualitas Ibadah
Memperbanyak membaca Al-Qur’an, shalat malam, dan berdzikir.
Hidayah adalah nikmat terbesar yang bisa dimiliki
seorang manusia. Untuk mendapatkannya, kita perlu bersungguh-sungguh dalam
mencari ilmu, menghadiri majelis taklim, serta mengamalkan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Di bulan yang penuh berkah ini, marilah kita juga
meningkatkan amal kebaikan, termasuk dengan berbagi kebahagiaan kepada sesama.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua dan
menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang beruntung di dunia dan akhirat.
Aamiin.